Short Story (Juli, Greyson & Cody)


Juli, duduk termenung dan menatap keluar jendela. Tetes air hujan berada dikaca jendela. Hujan baru saja reda. Tiba-tiba seseorang menutup mataku lembut dengan ke 2 tangannya. Aku pun reflek memegang ke 2 tangan yang berada didepan mataku sekarang. Halus.. Dan ku mengenali kelembutan tangan itu.

"Cody?" Kataku. Cody pun nurunkan tangannya ke pundakku dan mengecup pipi Juli.

"Bengong aja?" Kata cody sambil duduk dikursi yang berada didepanku.

"Oh engga." Balasku singkat sambil tersenyum.

"Jujur.."

"Iya co. Gapapa. Aku cuma lagi ngeliat pemandangan diluar." kataku.

"Yaudah, ayuk pergi."

"Hari ini mau kemana?"

"Makan aja yuk. Aku lapar." Kata cody sambil menggenggam tanganku dan membawanya ke mobil.
Selama dalam perjalanan aku terlihat lebih pendiam dari biasanya.

"Kamu kenapa sih?" Kata cody sambil mengelus kepalanku.

"Kok beda banget ga kayak biasanya? Ada masalah?" Lanjutnya.

"Engga kok." Ucapku.

"Bener?" Cody mulai tidak percaya dengan jawabanku.

"Iya my Co." Aku menatap wajahnya dan tersenyum.

Sebenarnya yang dari tadi ada dipikirannku adalah sesosok laki-laki berambut hitam, bermata cokelat dan berkulit putih yang kemarin datang ke rumahnku. Tepat berdiri dihadapanku dan langsung memelukku. "I miss you so much Juli." Kata-kata itu masih terbesit dipikiranku sampai sekarang.
Greyson.. Ya, dia adalah mantan ku yang dulu sempat meninggalkanku untuk melanjutkan studynya di L.A, dia pindah dari Ausy ke L.A dan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya denganku. Aku sudah mencoba melupakannya dan bila dibilang sudah 85% berhasil, tapi kemarin dia muncul kembali dihadapanku, Senyumnya yang ku rindukan dan pelukannya yang selalu membuat hatiku tenang, kembali ku dapatkan. Kami berbincang-bincang ditaman dekat rumahku dan greyson memulai pembicaraan itu.

"So, how's your day without me?"

"Biasa saja."

"Aku minta maaf buat 4 bulan yang lalu Aku meninggalkan mu dan memutuskan hubungan kita. Berat untuk itu tapi aku
tidak dapat membatalkan studyku. Ayahku memaksaku dan bila aku tidak mau, aku akan memicu penyakitnya. Sekarang aku kembali buat kamu. Buat melanjutkan selama 2 tahun yang telah kita jalani dulu Would you?" Kata greyson sambil duduk disebuah ayunan. Ku terdiam kaku mendengar pernyataan beserta pertanyaan tersebut.

Aku tidak dapat mempungkiri lagi kalau ku merindukannya, aku masih mencintainya, walaupun sekarang ada Cody yang selalu ada disampingku untuk mengisi hari-hariku.

"I'm sorry Grey... Aku..."

"Kenapa?" Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku greyson sudah menyela dan matanya terlihat sedih.

"Aku sudah.. Punya Cody."

"Cody Simpson?"

"Yeah.”

" Cody Simpson?!?! Tapi dia.. Dia playboy bukan?"

"Jangan berkata sembarangan!" Bentakku seketika. "Dia adalah yang terbaik dan dia lebih baik darimu!" Kataku dan langsung meninggalkan Greyson sendirian ditaman itu.

"Jul? Kamu melamun lagi.." Ucap cody menghamburkan lamunanmu.

"Oh yes?" Kataku.

"Kita sudah sampai. Ayuk turun."

"Alright" Akupun turun dan memasuki sebuah cafe bersama Cody. Cody menaruh tangannya dipundakku dan menyarankan untuk duduk didekat jendela.

Pelayanpun datang dan cody langsung memesan.

"Juli, mau pesan apa?"

"Hot tea aja."

"Okay. Hot tea satu ya." Kata cody mengulang pesananku "Ada lagi?"

"Sudah itu saja."

"Segera diantar ya." Kata pelayan dan segera pergi.

"Jadi kamu kenapa? Lagi punya masalah?"

"Engga kok co."

Cody menaikan alis dan pamit ke Toilet dulu. Setelah kepergian cody. Hal yang ku lakukan hanyalah memandang keluar jendela dan tibatiba

"Juli?" Suara itu mengadetkanku.

Akupun mengalihkan pandanganku ke arah datangnya suara itu. Oh God! Greyson!

"Greyson? Kenapa ada disini?”

“Bukannya ini tempat umum?” jawab Greyson.

“Oh, Iya.. . Co!”

Tampak Cody, ada di belakang Greyson.

“Oh, Ada teman mu..." Cody menghentikan ucapannya dan terkejut melihat Greyson berdiri dihadapannya sekarang.

"Hey ya! How are you?" Kata greyson sambil menaikan dagu.

"Greyson! Long time no see!" Codypun memeluk greyson.

"Ayuk gabung aja." Kata cody.

"Oh gausah nanti malah mengacaukan kencanmu, lagipula aku ada urusan. Jadi aku pergi dulu." Kata greyson berpamitan.

"See ya!" Ucap cody.

"Juli?" Lanjutnya.

"Hmmm?"

"Kenapa kamu ga bilang kalo greyson sudah balik ke Ausy?"

"Aku baru mengetahuinya." Aku berbohong.

"Oh aku kira.."

Pelayan datang dan mengantarkan pesanmu.

Setelah itu.. "Apa kamu masih mencintainya?" Pertanyaan yang sempat ditanyakan cody dulu saat pertama Cody ingin menyatakan cintanya kepadaku. Aku menatap matanya dan tersenyum.

"Sudah tidak. Aku punya kamu sekarang. Jangan khawatir." Kataku.

Kemudian senyum codypun mengembang.

"I love you Juli" katanya bersungguh-sungguh.

"Love you more my Co." Kata ku.

---Keesokan Harinya--- 

"Jul! Ada Greyson tuh." Teriakan mom yang membuatku terkejut membuatku bergegas menuruni tangga kebawah dan melihat greyson sedang bermain dengan Claire, adiku di sofa ruang tamu.

 "Grey?" Kataku.

"Oh hi Juli! Wanna hang out with me?"

Aku terdiam

"Please?" Ucapnya dengan muka yang ingin sekali membuatku untuk mencubit pipinya yang merah itu.

"Alright! Tunggu disitu aku ganti pakaian dulu" Kataku dan langsung bergegas menggati pakaian.

Setelah itu ku memasuki mobilnya dan greyson membawaku ke suatu tempat. Jalannya berliku-liku dan aku sangat mengenali jalanan itu. Tempat itu dan pemandangan itu. Greyson membawaku ketempat saat pertama kali dia menyatakan cintanya kepadaku.

"Buat apa kesini?"

"Bersenang-senang." Katanya singkat.

Sesampainya di bukit berisi pemandangan yg sangat indah. Akuupun turun dan greyson menggenggam tanganku erat dan
menarikku ke pohon besar yang berada di tengah bukit.

"Masih seperti dulu" Kata greyson. Dia duduk dan bersender dipohon itu.

"Juli, Walaupun kamu sudah memiliki cody. Aku akan tetap mencintaimu." Kata greyson sambil mengelus pipiku lembut.
Akupun tidak dapat menahan kerinduanku lagi padanya. Aku langsung memeluk greyson dan berkata

"I miss You so much Grey." Airmata pun mengalir dari mataku.

 "Uch, Jul Don't cry. Aku disini dan ingat ya aku akan selalu mencintai kamu." Kata Greyson tulus sambil membelai lembut rambutku.

2 minggu sesudah kejadian itu aku menjadi sangat dekat dengan greyson. Bercanda bersama dan sharing tentang perilaku cody yang semakin lama semakin aneh kepadaku. Sampai suatu ketika saat aku dan cody berada di Mall untuk berjalan-jalan. Aku dan Cody bertemu sesosok perempuan yang ku yakini dia adalah Marie Clark, perempuan yang sangat terkenal di Cheyenne Middle School, sebuah sekolah yang selalu menjadi saingan merebut prestasi dengan sekolahku. Wajahnya terlihat terkejut saat melihatku dengan cody.

Sampai akhirnya dia menamparku dan memaki-maki saat itu juga. Aku yang tidak tahu apapun memutuskan untuk pergi dan pulang kerumah. Cody memanggil-manggil namaku tapi aku mengabaikannya. Sesampainya di rumah aku langsung menghubungi greyson

"I Need you now :'(" itu pesan yang ku kirim ke greyson dengan Via Blackberry Messanger.

Tak sampai 1 menit greyson langsung membalas "On my way to your homey. Don't be sad."

Beberapa menit kemudian greyson tiba dirumah dan berada di kamarku. Akuu langsung memeluknya dan menangis dipundaknya. Greyson membelai kepalaku seperti biasa dan berkata

"What's happen Juli? Kenapa kamu menangis?"

"Kamu benar Grey."

"Benar dalam hal apa?" Kata greyson belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Cody, dia berpacaran dengan Marie."

"Dia mendua kan mu?"

Aku tidak membalas perkataannya malahan ku semakin bersedih.

"Sudahlah, yang lalu biarkan berlalu. Aku selalu disini buat kamu” Kata greyson lembut saat itu juga aku melepaskan pelukan ku dengannya, greyson menghapus airmataku dan berkata

"Jangan khawatir kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari pada Cody." Katanya sambil tersenyum.
Saat itu juga aku menelepon Cody dn memutuskan hubungan ku dengannya. Greyson yang terkejut dengan apa yang baru saja ia saksikan akhirnya berkata

"Itu yang terbaik buatmu?."

Akupun menggenggam tangannya dan berkata

"Maafkan aku selama ini."

Greyson menggeleng "Kamu ga salah(: So, would you'll be mine now and forever?"

"Of course." Kataku.


-THE END-

Written by : @ulia_fr
*Dengan Perubahan

0 comments:

Post a Comment